Selasa, 11 Oktober 2016

RESENSI FILM PENDEKAR BUJANG LAPUK



Resensi Film Pendekar Bujang Lapok

Tiga Sahabat Belajar Silat
     Data Film

Ø  Judul film              : Pendekar Bujang Lapok
Ø  Sutradara               : P. Ramlee
Ø  Penulis naskah       : P. Ramlee
Ø  Penerbit                 : Run Run Shaw
Ø  Genre                    : komedi
Ø  Pemain                  : P. Ramlee sebagai Ramlee
Aziz Satar sebagai Aziz
S. Shamsuddin sebagai Sudin
Mustarjo sebagai Pendekar Mustar
Rose Yatimah sebagai Ros (anak Pendekar Mustar)
Momo Latiff sebagai istri dan ibu Ros
Aini Jasmin sebagai Aini (pembantu Pendekar Mustar)
Ibrahim Pendek sebagai Berahim (kekasih Aini)
Ahmad Nisfu sebagai Tauke (Ketua penambang perahu)
Sharif Dol sebagai Orang Kuat Tauke
Ali Fiji sebagai Pekerja Tauke
A. Rahim sebagai Pekerja Tauke
Kemat Hassan sebagai Pekerja  Tauke
Ahmad C sebagai Pekerja Tauke
Omar suwita sebagai Pekerja Tauke
Ibrahim Hassan sebagai Pekerja Tauke
Ahmad Ghani sebagai Pekerja Tauke
Mah Rafi’i sebagai Pekerja Tauke
Ø  Penyusun musik    : P. Ramlee
Ø  Musik:
·         “Pok pok pok bujang lapok” penyanyi Malindo trio (P. Ramlee, Aziz Satar, dan S. Shamsuddin)
·         “Maafkan kami” penyanyi Malindo trio (P. Ramlee, Aziz Satar, dSan S. Shamsuddin)
·         “Malam bulan dipagar bintang” penyanyi P. Ramlee dan Saloma
Ø  Penyanyi Latar      : Saloma, P. Ramlee, dan Malindo trio
Ø  Sinematografi        : A. Bakar Ali
Ø  Penyunting            : H. R. Narayanan
Ø  Studio                   : S. Y. HSU
Ø  Tahun Rilis            : 1959
Ø  Durasi                    : 104 Menit
Ø  Negara                   : Malaysia
Ø  Bahasa                   : Melayu
Ø  Produksi                : Malay Film Productions LTD

    Pendahuluan
Pendekar Bujang Lapok merupakan film Melayu yang diterbitkan di Malaysia pada tahun 1959. Kisah tentang tiga orang sahabat yang belajar silat kepada Pendekar silat,  kisah cinta antara tiga sahabat dengan anak pendekar silat dan ketua penambang perahu yang juga mencintai anak pendekar silat. Dibintangi oleh P. Ramlee sebagai Ramlee, Aziz Satar sebagai Aziz, S. Shamsuddin sebagai Sudin, Mustarjo sebagai Pendekar Mustar (pendekar silat), Rose Yatimah sebagai Ros (anak Pendekar Mustar), Ahmad Nisfu sebagai Tauke (Ketua penambang perahu). Pendekar Bujang Lapok diterbitkan dalam bentuk film hitam putih.
Film Pendekar Bujang Lapok dibuat karena realita masyarakat pada zaman dulu bercita- cita menjadi pendekar untuk mendapatkan perempuan yang dicintainya. Pendekar Bujang Lapok disutradarai oleh Allahyarham Tan Sri P. Ramlee, salah seorang sutradara film malaysia yang terkenal dan bakat dalam hal seni, dunia lagu, musik, dan dunia film. P. Ramlee sering mendapatkan anugerah dan gelaran karena film yang dibuat memiliki unsur yang berkualitas dan itu membuat ketertarikan tersendiri bagi penonton.
    Sinopsis
              Film Pendekar Bujang Lapok mengisahkan tiga sahabat yaitu Ramlee, Aziz dan Sudin yang ingin belajar silat dengan Pendekar Mustar. Mereka kagum dengan Pendekar Mustar yang berhasil menewaskan dua orang pekerja di penambang perahu sungai kemunting. Mereka pergi bersama naik perahu  untuk mencari rumah Pendekar Mustar. Karena semuanya buta huruf, mereka bertiga tidak dapat membaca di mana letaknya Kampung Pinang Sebatang yang tidak lain rumah Pendekar Mustar. Selama di perjalanan,  mereka bertiga melihat dan mengikuti seorang gadis yang hendak  pulang ke rumah setelah mengajar di Sekolah Umum Buta Huruf di Kampung Pinang Sebatang. Gadis itu bernama Ros yang kebetulan anak dari Pendekar Mustar. Mereka mengikuti Ros sampai rumah. sesampai di rumah, Ros bilang kepada bapaknya kalau mereka bertiga telah mengganggunya dan berniat untuk mencuri. Setelah mendengar perkataan Ros, bapaknya langsung marah dan menunjukkan kehandalan gerakan silatnya. Sejak itulah mereka bertiga tahu kalau bapaknya Ros adalah Pendekar Mustar.
              Ramlee, Aziz dan Sudin berkenalan dengan Pendekar Mustar dan mengatakan tujuan mereka untuk belajar silat. Pendekar Mustar mepersilahkan mereka untuk tinggal di rumahnya dan belajar silat. Tindakan Pendekar Mustar membuat Ros semakin marah. Dengan sikap Ros seperti itu, membuat Ramlee, Aziz dan Sudin merasa bersalah. Akhirnya mereka bertiga meminta maaf dengan menyanyikan sebuah lagu “maafkan kami”. Mendengar nyanyian mereka, hati Ros menjadi lembut dan bersedia memaafkan yang ditulis melalui surat dan diselipkan di sela- sela pintu kamar. Salah satu dari mereka melihat surat itu. karena mereka buta huruf, mereka minta tolong Aini (pembantu Pendekar Mustar) untuk membacakan surat itu.
              Latihan silat dimulai dengan membaca mantra. Setelah mantra dibacakan, gerakan silat dimulai. Selama belajar silat, masing- masing mencoba memikat hati Ros tetapi Ros lebih menyukai Ramlee.  Ketika belajar silat, tiba- tiba ketua dan pekerja penambang perahu datang ke rumah Pendekar Mustar untuk menuntut ganti rugi bernilai  724 ringgit 71 sen atas kerugian yang dilakukan ketika pertengkaran di penambang. Tetapi, Pendekar Mustar beserta Ramlee, Aziz dan Sudin  tidak mau membayar karena mereka merasa itu bukan kesalahnnya.
              Ros keluar rumah melihat keadaan diluar karena mendengar keributan dari dalam dan ketua penambang yang mata keranjang itu langsung terpesona dengan kecantikannya dan mebuat syarat kalau hutang itu dapat diselesaikan jika Pendekar Mustar mau menikahkan Ros dengannya. Ros marah dan menolak. Ramlee, Aziz dan Sudin menunjukkan kehandalan bersilat walaupun mereka baru saja diajar oleh Pendekar Mustar. Gerakan silat mereka membuat ketua dan pekerjanya lari ketakutan. 
Ramlee, Aziz dan Sudin ditantang Pendekar Mustar untuk bertapa dikuburan tempat orang mati dibunuh. Mereka bertekad tidak akan lari ketakutan dan tetap menantang percobaan itu. Selama bertapa, Pendekar Mustar telah diserang dan dibungkam oleh pekerja- pekerja penambang beserta istri dan pembantunya. Ros dibawa lari dan diserahkan kepada ketuanya. . Pendekar Mustar dan pembantunya mengatakan kalau Ros telah diculik dan mereka bertiga bilang “cobaan”. Setelah dijelaskan istri Pendekar Mustar, ibu Ros, barulah mereka sadar bahwa itu bukan “cobaan”. Dengan menggunakan ilmu yang dipelajarinya, Ramlee, Azis dan Sudin berhasil menewaskan semua pekerja penambang termasuk ketuanya. Ros juga dapat diselamatkan. Di atas keberanian mereka bertiga Pendekar Mustar memberi gelar kepada Ramlee, Aziz dan Sudin dengan sebutan “Pendekar Bujang Lapok”.



    Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
·         Tidak ada unsur rekayasa dalam adegan film
·         Setiap karakter dari pemain yang terdapat di film dapat di gambarkan dengan baik.
·         Penampilan pemain sangat menjiwai karakter yang diperankan. 
·         Banyak pelajaran yang dapat diambil termasuk persahabatan yang sangat erat, saling tolong menolong satu sama lain dan mengajarkan jangan pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
·         Filmnya bernuansa komedi dan bagus
Kekurangan
·         Menggunakan bentuk film hitam putih tanpa warna dan itu membuat penggambaran kurang jelas dan terkesan kurang menarik
·         Filmnya menggunakan bahasa melayu sehingga sulit untuk dipahami  arti dari percakapan film ini
·         Masih mempercayai tahayul seperti menggunakan ilmu hitam untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

    Penutup
Film Pendekar Bujang Lapok ini mengajarkan kita bahwa arti persahabatan itu penting dan mengajarkan jika ingin mendapatkan ilmu, belajarlah dengan sungguh- sungguh. Tetapi, film ini sebaiknya tidak ditonton anak di bawah umur karena ada beberapa adegan yang tidak pantas untuk ditonton.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar